http://bantenpos-online.com |
Juara Sate
Bandeng di Serang
SERANG – Ikan Bandeng tak
hanya disajikan lewat goring atau pun sayur. Tapi dapat juga dibuat sate
bandeng. Makanan khas Banten ini tak boleh dilewatkan jika kita berkunjung ke Kota
Serang, Banten.
Ada dua varian
rasa, yakni original dan pedas. Keduanya tetap enak dan menggoyang lidah. Kita
tak perlu takut dengan duri, karena sate ini sudah melalui proses pembersihan
duri.
Jika bertandang
ke Serang, jejeran sate bandeng berjejer mulai dari pintu tol Serang timur
hingga Ciceri. Tak heran, sate bandeng memang menjadi makanan khas daerah ini.
Hampir di setiap
rumah makan di Serang menjual sate bandeng. Sate bandeng bentuknya tidak mirip
sate kebanyakan, sate ini bentuknya utuh mirip dengan ikan bandeng aslinya.
Prosesnya, daging
bandeng yang sudah dicampur dengan bumbu seperti ketumbar, bawang putih, merica
dan kelapa parut. Kemudian adonan ikan, dibentuk menyerupai bandeng. Setelah
itu, barulah dijepit dengan bambu dan dibakar.
Sebenarnya
tidaklah sulit menemukan sate bandeng di kota
ini. Tapi untuk mencari rasa yang benar-benar enak, masih bisa dihitung
dengan jari. Salah satu pembuat sate bandeng yang terkenal sejak dulu adalah
Ibu Aliyah.
Sate bandeng
dulunya biasa disajikan sebagai menu santapan saat Maulid atau pun hajatan.
Tapi kini, sate bandeng jadi salah satu oleh-oleh khas masyarakat Serang yang
cukup unik.
Ibu Aliyah
memulai bisnis sate bandeng, sejak 1989 dan termasuk yang pertama di Kota Serang.
Setiap harinya, Ibu Aliyah bisa menghasilkan 300 hingga 500 tusuk sate bandeng.
Sate bandeng buatan ibu Aliyah memiliki rasa yang enak. Tekstur satenya empuk
dan lembut, sangat terasa daging ikan bandengnya.
“Campuran di
dalam adonannya. Kita masukkan, parut kelapa dan daging ikan bandeng yang telah
dihancurkan. Bumbu yang cukup terasa adalah ketumbarnya,” ujarnya.
Sate bandeng
buatan Ibu Aliyah memiliki rasa gurih dan sedikit manis. Daging ikan bandengnya
terasa berseling dengan rasa gurih kelapa parutnya. Satu buah sate bandeng
buatan Ibu Aliyah dibandrol dengan harga Rp 30.000. Tak heran jika harganya
lebih mahal jika dibandingkan dengan sate bandeng yang dijual diluaran.
Soal rasa, sate
bandeng Ibu Aliyah memang juara. Sate bandeng enak disantap selagi hangat dan
bisa jadi buah tangan yang unik. Sate bandeng bisa bertahan selama tiga sampai
empat hari. Dapat juga disimpan di lemari es agar bertahan lebih lama. Jika
ingin kembali menyantapnya tinggal dihangatkan saja. Selama mencoba! (Suryanto/yusuf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar