Senin, 17 Desember 2012

Bakso Dinasti Dari Untirta

Bakso dinasti yang menjadi menu andalan di warung Yatno: Putut Wiroreksono


SERANG – Tak asing lagi bagi kita mendengar jenis makanan Indonesia yang satu ini, yaitu bakso. Digemari mulai dari anak-anak hinga dewasa sekalipun, karena selain  rasanya enak, harganya pun murah. Tidak sampai merogoh kantong cukup dalam dan bakso mudah dijumpai dipinggir jalan.

Bakso yang tak boleh dilewatkan dan harus dicoba bila anda berkunjung ke kampus Untirta adalah Bakso Dinasti. Tempatnya terdapat di kantin belakang kampus maupun di kantin Al-Azhar.

Warung bakso ini berdiri sejak 1997 bersamaan dengan dibangunnya kampus Untirta. Pemilik warung ini adalah Yatno. Awalnya, Yatno berjualan bakso menggunakan gerobak dorong dan para pelanggannya kebanyakan pekerja proyek kampus Untirta.

Berjalannya waktu dan semakin banyaknya mahasiswa Untirta, Yatno menyewa kios yang disediakan pihak kampus. Ia  pun membuka cabang di kantin Al-Azhar yang bersebelahan dengan kampus Untirta. Saat ini Yatno sudah memiliki dua orang karyawan.

Warungnya mulai buka pukul 08.00-20.30 WIB, terkecuali pada Sabtu Yatno membuka warungnya setengah hari saja. Bakso dinasti dibuat dari daging sapi asli, sedikit campuran aci, dan bumbu dapur, seperti garam, bawang putih, bawang merah, dan lainnya.

Bakso dinasti  juga menyajikan mie ayam, mie ayam baso, mie instan baso, mie instan ayam baso yang dihargai Rp 7 ribu perporsi dan Rp 8 ribu bagi pembeli yang ingin menambahkan kupat agar lebih makyus dan mengenyangkan perut.

Yatno memperoleh omzet Rp 700 ribu untuk kios kantin belakang  dan Rp 1 juta untuk kios cabang Al-Azhar, karena disebabkan pembelinya lebih banyak di kios cabang Al-Azhar. Akan tetapi kelezatannya jangan diragukan, sangat memanjakan lidah dan mengenyangkan perut siapapun yang sedang keroncongan. Bagaimana? Apakah anda ingin menikmatinya? Langsung saja datang ke warung bakso dinasti. (Suryanto/Yusuf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar